Wednesday, February 8, 2017

ULAR BERBISA SANG BAPAK PART 1


Kisah awal bermula pada saat sang ibu kota hendak mencari kepala rumah tangga yang baru. Setelah 3 tahun sang kepala rumah tangga pindah haluan menjadi kepala rumah tangga sebelah, akhirnya kepala rumah tangga di gantikan oleh anaknya, sang pewaris tahta dari klan mata kecil. 2 tahun sang pewaris tahta memimpin rumah tangga. Sampai akhirnya  sang ibu kota ingin mencari kepala rumah tangga yang baru. Si pewaris tahta merasa masih bisa menjadi kepala rumah tangga, ia yakin bisa melanjutkan apa yang telah ia capai selama memimpin rumah tangganya, ia merasa sudah memuaskan para anak-anaknya. Yang dulunya anak-anak itu tidak tau mau tinggal dimana ?, tidak tau harus bekerja apa ? dan tidak tau harus berbuat apa ?. Sang kepala rumah tangga ini sangatlah tegas dan bijaksana ia sangat peduli akan nasib anak-anaknya. Ia bangunkan rumah, membukakan pekerjaan dan lahan usaha untuk mereka. Sakin baiknya, jika ada anaknya yang tidak pecus dalam mengurus perintahnya maka ia tidak segan untuk memarahinya.

Progam ini dan itu terus ia kembangkan demi anak-anaknya dan rumahnya, kolam renang dadakan yang dulunya sering datang di saat musim hujan ia tangani dengan cerdas. Anak-anaknya yang dulu nakal dengan baik dia luruskan. Kendaraan bagus dan nyaman ia sediakan buat sekolah dan bekerja para anaknya, semua ia sediakan dengan kualitas yang bagus dan baik khusus buat anak-anaknya. Loyalitas tinggi dan solidaritas yang baik sang kepala rumah tangga sangatlah bermanfaat bagi mereka.
Akan tetapi, sang ibu berkata lain. Ia bosan denganya ia ingin mencari gantinya. Tidak tau mengapa sang ibu pengen pisah denganya. Padahal anak-anaknya masih menginginkanya untuk jadi kepala rumah tangga. Sang bapakpun setuju dengan anak-ankanya ia masih pengen menjadi kepala rumah tangga di rumah itu. Karena sang bapak merasa kurang cukup dalam dalam memimpin keluarga besar itu. Ia  belum merasa puas akan semuanya yang telah ia berikan kepada anak-anaknya. Karena Anak-anaknya masih belum semuanya terurus dengan baik. Anak-anaknya pun berpikiran sama, mereka masih pengen ia yang menjadi kepala rumah tangganya bukan dia yang lainnya.
Usaha demi usaha sang bapak lakukan, akan tetapi nasib berkata lain, jalan tidak selalu lurus. Saat itu sang bapak sedang berencana hendak mengunjungi dan melihat kondisi  anaknya yang berada di seberang pulau sana. Ia mengunjungi anaknya bertujuan meminta izin agar di beri kesempatan lagi menjadi kepala rumah tangga. Dia merayu-rayu anak-anaknya dengan kata-kata yang baik dan penuh dengan khayalan tinggi, hingga pada akhirnya, sengaja ataupun tidak kejadian itu bermula. Pada saat enaknya sang bapak merayu-rayu anak-anaknya, tiba-tiba ular berbisa keluar dari mulut sang bapak. Dengan nada yang biasa tanpa kesan apa-apa ular itu keluar dari mulut sang bapak kepala rumah tangga. Anak-anaknya pun kaget seketika itu, karena  ular yang keluar dari mulut sang bapak itu sangat berbisa. Anak-anaknya lari ketakutan, sok, dan heran bercampur aduk seketika itu. Ular yang keluar itu mengejar-ngejar anak-anaknya, tidak hanya keluar lalu hilang lari begitu saja, ular itu mulai menggigit satu persatu anak-anaknya, sang bapak pun jadi kebingungan dengan kejadian ini.
Sang bapak pun akhirnya diamankan.....

To be continued,..

No comments:

Post a Comment