Setiap makhluk
ciptaan Allah cenderung saling mencintai lawan jenisnya. Wanita membutuhkan
pria dan sebaliknya. Hubungan kuat anatara wanita dan pria sulit diungkapkan,
namun Al – Qur’an telah mengungkapkan demikian indahnya :
“….mereka itu
adalah pakain bagimu. Sebaliknya kamu pun adalah pakaian bagi mereka..” (QS. Al
– baqarah : 187)
SUAMI IDEAL
Suami ideal adalah suami yang sejak
awal telah menunjukkan kejujuran dan sikap terus terang. Suami ideal adalah
suami yang menggauli isterinnya dengan baik, lembut, memuliahkan dan menerima
kelebihan serta kekurangan keluarga isterinnya. Suami ideal adalah suami yang
mampu menghibur dan bersikap lembut kepada istri. Suami ideal tidak boleh
terlalu cemburuan, tidak mengumbar prasangka, tidak suka memata – matai dan
tidak berlebihan. Suami ideal akan memberikan belanja yang cukup kepada
istrinya, tidak boros, dan tidak pula bahkil. Suami ideal haruslah selalu
tampil di hadapan istrinya dengan rapi, meyakinkan. Karena kebersihan dan
penampilan suami mempunyai pengaruh yang besar dalam jiwa istri.
Keteladanan
Rasulullah ketika menjadi seorang suami yang ideal adalah :
Cengkerama(bercanda) Rasulullah saw
Kenabian Muhammad tidak menghalangi beliau
dalam bercengkerama dengan istri – istrinya, bahkan beliau menggembirakan
mereka dengan senda gurau dan cumbu rayu.
Kesetiaan, kesabaran, dan keadilan
Rasulullah saw.
Kesetiaan, kesabaran dan keadilan di sini
adalah yang dilakukan Rasulullah saw terhadap istri – istrinya. Kesetiaan Rasulullah
saw terhadap istri beliau tidak usah disangsikan lagi, terutama kepada Khadijah
ra. Kesabaran Rasulullah terhadap para istrinya dapat kita simak dalam kitab
shahih muslim (II:1104) riwayat dari jabir bin abdullah ra. Keadilan Rasulullah
saw, beliau sering mengunjungi istri – istrinya di pagi dan sore hari. Dan demi
keadilan, jika beliau hendak bepergian maka diadakan undian. Siapa yang kena
dialah yang ikut. Tak lupa beliau selalu berpamitan kepada semua istrinya.
2.
ISTRI IDEAL
Istri ideal adalah istri yang
selalu berusaha agar suami selalu tampil dalam keadaan gagah dan rapi. Istri
ideal akan selalu taat kepada suami, selain dalam kemaksiatan. Perintah berbuat
maksiat wajib ditolak meskipun datang dari suami. Wanita yang shalahah adalah
yang taat kepada Allah dan menunaikan hak – hak suami. Istri ideal akan
mendidik sendiri anak – anak mereka, tidak menyerahkan kepada orang lain. Tugas
mulia ini sebagaimana sabda Rasulullah saw.
“istri adalah
pemimpin yang kelak akan dimintai pertanggung jawaban atas kepemimpinannya”
“wanita adalah
pemimpin yang kelak akan dimintai pertanggung jawaban atas kepemimpinanya”
Ibu adalah sekolahan pertama untuk
mempersipkan bangsa yang sebaik – baiknya. Istri ideal akan merasa senang dan
cukup atas pemberian suaminya. Para istri rasanya wajib menyimak tata krama
wanita dahulu ketika mengantar suami yang akan keluar rumah dengan :
“ janganlah mencari harta yang haram sungguh
kami sabar menderita kelaparan, tetapi kami tidak sabar hidup dalam neraka.”
3.
RUMAH IDEAL
Rumah ideal adalah yang didirikan
atas takwa dan ridha Allah, yang selalu mengikuti petunjuk kitabullah dan
sunnah Rasul. Rumah ideal haruslah mencerminkan kebersihan penghuninya. Di
bangun dengan prinsip sakinah, mawaddah, dan rahmah. Rumah yang ideal akan menjadikan
anak – anaknya sebagai orang yang tahu tanggung jawab dan juga membentuk
kepribadian anak.
4.
RUMAH TANGGA
BAHAGIA
Rumah tangga yang bahagia merupakan
impian setiap manusia. Factor – factor psikologis dalam kebahagiaan rumah
tangga :
·
Factor
kepribadian
·
Factor
kerangka keluarga
·
Factor seks
5.
MEMILIH TEMAN
HIDUP
Memilih teman hidup adalah masalah
paling penting dalam kehidupan seseorang. Unsur terpenting adalah “saling
mengenal” factor yang dapat membawa kemaslahatan adalah bahwa masing – masing
harus berhubungan dengan orang yang sepadan.
6.
RASA CEMBURU
Hubungan suami istri harus
ditegakkan atas dasar rasa saling mempercayai agar kehidupan berumah tangga
berjalan dengan tentram. Cemburu yang
diperbolehkan adalah sebagaimana yang ditunjukkan sa’ad bin mu’adz ra. Sa’ad
melihat istrinya memberikan buah apel yang telah digigit kepada budaknya. Sikap
yang tepat jika suami atau istri cemburu adalah dengan sikap santun. Cemburu
dengan sikap demikian akan memberikan dampak positif, karena cemburu demikian
ini disertai dengan rasa cinta dan khawatir akan kehilangan.
7.
INGATLAH WAHAI
ISTRI
Ada beberapa hal yang harus diingat
dan dijauhi para istri. Antara lain memuji wanita lain di depan suami, siapa
tahu tanpa sesadarnya suami tertarik kepada wanita itu. Perlakuan istri yang
membuat suami menderita sejauh mungkin harus dihindari. Wanita juga harus
menghindarkan pula keluar rumah dengan perhiasan dan pakaian yang paling bagus,
sementara di rumah dihadapan suami berpenampilan seadanya. Istri tidak boleh
bersikap acuh tak acuh; ketika suami sedang dirasa rindu ingin bermesraan.
8.
INGATLAH WAHAI
SUAMI
Ada hal – hal yang harus diingat
oleh suami, terutama berkenaan dengan keadaan yang menimpa istri. Haid misalnya
istri yang sedang mentruasi harus diperlakukan dengan lembut dan halus.
9.
NUSYUZ
Nusyuz secara etimologis berarti “tempat yang diangkat dari bumi” nusyuz dikatakan
secara istilah sebagai pembangkangan atau pemberontakan. Baik oleh
suami atau istri. Islam tidak membiarkan pembangkangan yang mengakibatkan
ketegangan dalam rumah tangga ini menjadi serius. Islam segera mengajukan
alternatif pemecahan agar nusyuz tidak menjadi besar :
Langkah pertama : memberi
nasihat
Langkah kedua : meninggalkan
di tempat tidur
Langkag ketiga : jika nasihat
dan meninggalkan tempat tidur tidak mempan, adalah pukulan
No comments:
Post a Comment