Friday, May 6, 2016

Review "Penyelesaian Problema Rumah Tangga Secara Islamy"

Setiap makhluk ciptaan Allah cenderung saling mencintai lawan jenisnya. Wanita membutuhkan pria dan sebaliknya. Hubungan kuat anatara wanita dan pria sulit diungkapkan, namun Al – Qur’an telah mengungkapkan demikian indahnya :

“….mereka itu adalah pakain bagimu. Sebaliknya kamu pun adalah pakaian bagi mereka..” (QS. Al – baqarah : 187)


         SUAMI IDEAL
Suami ideal adalah suami yang sejak awal telah menunjukkan kejujuran dan sikap terus terang. Suami ideal adalah suami yang menggauli isterinnya dengan baik, lembut, memuliahkan dan menerima kelebihan serta kekurangan keluarga isterinnya. Suami ideal adalah suami yang mampu menghibur dan bersikap lembut kepada istri. Suami ideal tidak boleh terlalu cemburuan, tidak mengumbar prasangka, tidak suka memata – matai dan tidak berlebihan. Suami ideal akan memberikan belanja yang cukup kepada istrinya, tidak boros, dan tidak pula bahkil. Suami ideal haruslah selalu tampil di hadapan istrinya dengan rapi, meyakinkan. Karena kebersihan dan penampilan suami mempunyai pengaruh yang besar dalam jiwa istri.
      Keteladanan Rasulullah ketika menjadi seorang suami yang ideal adalah :
Cengkerama(bercanda) Rasulullah saw
Kenabian Muhammad tidak menghalangi beliau dalam bercengkerama dengan istri – istrinya, bahkan beliau menggembirakan mereka dengan senda gurau dan cumbu rayu.
Kesetiaan, kesabaran, dan keadilan Rasulullah saw.
Kesetiaan, kesabaran dan keadilan di sini adalah yang dilakukan Rasulullah saw terhadap istri – istrinya. Kesetiaan Rasulullah saw terhadap istri beliau tidak usah disangsikan lagi, terutama kepada Khadijah ra. Kesabaran Rasulullah terhadap para istrinya dapat kita simak dalam kitab shahih muslim (II:1104) riwayat dari jabir bin abdullah ra. Keadilan Rasulullah saw, beliau sering mengunjungi istri – istrinya di pagi dan sore hari. Dan demi keadilan, jika beliau hendak bepergian maka diadakan undian. Siapa yang kena dialah yang ikut. Tak lupa beliau selalu berpamitan kepada semua istrinya.
2.      ISTRI IDEAL
Istri ideal adalah istri yang selalu berusaha agar suami selalu tampil dalam keadaan gagah dan rapi. Istri ideal akan selalu taat kepada suami, selain dalam kemaksiatan. Perintah berbuat maksiat wajib ditolak meskipun datang dari suami. Wanita yang shalahah adalah yang taat kepada Allah dan menunaikan hak – hak suami. Istri ideal akan mendidik sendiri anak – anak mereka, tidak menyerahkan kepada orang lain. Tugas mulia ini sebagaimana sabda Rasulullah saw.
“istri adalah pemimpin yang kelak akan dimintai pertanggung jawaban atas kepemimpinannya”
“wanita adalah pemimpin yang kelak akan dimintai pertanggung jawaban atas kepemimpinanya”
Ibu adalah sekolahan pertama untuk mempersipkan bangsa yang sebaik – baiknya. Istri ideal akan merasa senang dan cukup atas pemberian suaminya. Para istri rasanya wajib menyimak tata krama wanita dahulu ketika mengantar suami yang akan keluar rumah dengan :
“ janganlah mencari harta yang haram sungguh kami sabar menderita kelaparan, tetapi kami tidak sabar hidup dalam neraka.”
3.      RUMAH IDEAL
Rumah ideal adalah yang didirikan atas takwa dan ridha Allah, yang selalu mengikuti petunjuk kitabullah dan sunnah Rasul. Rumah ideal haruslah mencerminkan kebersihan penghuninya. Di bangun dengan prinsip sakinah, mawaddah, dan rahmah. Rumah yang ideal akan menjadikan anak – anaknya sebagai orang yang tahu tanggung jawab dan juga membentuk kepribadian anak.
4.      RUMAH TANGGA BAHAGIA
Rumah tangga yang bahagia merupakan impian setiap manusia. Factor – factor psikologis dalam kebahagiaan rumah tangga :
·         Factor kepribadian
·         Factor kerangka keluarga
·         Factor seks
5.      MEMILIH TEMAN HIDUP
Memilih teman hidup adalah masalah paling penting dalam kehidupan seseorang. Unsur terpenting adalah “saling mengenal” factor yang dapat membawa kemaslahatan adalah bahwa masing – masing harus berhubungan dengan orang yang sepadan.
6.      RASA CEMBURU
Hubungan suami istri harus ditegakkan atas dasar rasa saling mempercayai agar kehidupan berumah tangga berjalan dengan tentram.  Cemburu yang diperbolehkan adalah sebagaimana yang ditunjukkan sa’ad bin mu’adz ra. Sa’ad melihat istrinya memberikan buah apel yang telah digigit kepada budaknya. Sikap yang tepat jika suami atau istri cemburu adalah dengan sikap santun. Cemburu dengan sikap demikian akan memberikan dampak positif, karena cemburu demikian ini disertai dengan rasa cinta dan khawatir akan kehilangan.
7.      INGATLAH WAHAI ISTRI
Ada beberapa hal yang harus diingat dan dijauhi para istri. Antara lain memuji wanita lain di depan suami, siapa tahu tanpa sesadarnya suami tertarik kepada wanita itu. Perlakuan istri yang membuat suami menderita sejauh mungkin harus dihindari. Wanita juga harus menghindarkan pula keluar rumah dengan perhiasan dan pakaian yang paling bagus, sementara di rumah dihadapan suami berpenampilan seadanya. Istri tidak boleh bersikap acuh tak acuh; ketika suami sedang dirasa rindu ingin bermesraan.
8.      INGATLAH WAHAI SUAMI
Ada hal – hal yang harus diingat oleh suami, terutama berkenaan dengan keadaan yang menimpa istri. Haid misalnya istri yang sedang mentruasi harus diperlakukan dengan lembut dan halus.
9.      NUSYUZ
Nusyuz secara etimologis berarti “tempat yang diangkat dari bumi” nusyuz dikatakan secara istilah sebagai pembangkangan atau pemberontakan. Baik oleh suami atau istri. Islam tidak membiarkan pembangkangan yang mengakibatkan ketegangan dalam rumah tangga ini menjadi serius. Islam segera mengajukan alternatif pemecahan agar nusyuz tidak menjadi besar :
Langkah pertama    : memberi nasihat
Langkah kedua        : meninggalkan di tempat tidur
Langkag ketiga       : jika nasihat dan meninggalkan tempat tidur tidak mempan, adalah pukulan

No comments:

Post a Comment