Friday, May 6, 2016

Review "Islam & Ham"

Tidak adanya “kemauan politik” pada masa orde baru untuk mengadakan perubahan atas UUD 1945 telah menjadikan undang – undang dasar tersebut menjadi harga mati yang tidak bisa ditawar lagi. Pidato tentang Hak – hak asasi manusia berdasarkan Syari’at Islam, di sampaikan oleh Almarhum Teungku Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy di depan siding Konstituante R.I. pada tanggal 5 februari 1958. Beliau ditugaskan oleh fraksinya “partai Islam Masyumi” untuk memberikan pokok – pokok pikiran yang akan dimasukkan dalam tubuh Undang – undang Dasar Republik Indonesia mengantikan UUDS 1950. Sungguh sangat disayangkan pokok – pokok pikiran Fraksi Islam dalam Konstituante harus menjadi dokumen sejarah, karena pada tanggal 5 juli 1959, presiden Soekarno mendekritkan kembali Undang – undang Dasar 1945.
            Sebagai seorang Muslim yang memperjuangkan dasar – dasar Islam, memperkatakan Hak – hak Manusia yang telah ditetapkan oleh syariat Islam semenjak tiga belas setengah abad yang lalu. Saya mengemukakan hal ini sebagian dari yang telah saya gali dari Al – Qur’an dan Sunnah Muhammad saw. Sekarang bagaimana pandangan Islam terhadap Hak – hak asasi manusia itu? Adakah Islam mempunyai dan menghargai hak – hak asasi itu? Dalam menjawab pertanyaan ini ingin saya lebih dulu mengatakan, bahwa Islam sesungguhnya bukanlah agama semata – mata dalam artian sebagaimana itu sekarang ini lazim ditafsirkan. Islam adalah satu (pandangan hidup) yang luas dan dalam, yang bersifat kejiwaan maupun kebendaan menguasai manusia dan masyarakat, termasuk dalamnya prinsip dari hak – hak dan kewajiban – kewajiban manusia dan Negara, dan mengenai segala sudut kehidupan, baik sipil dan politis, maupun ekonomis, sosial dan kebudayaan, baik nasional maupun internasional.

Review "Penyelesaian Problema Rumah Tangga Secara Islamy"

Setiap makhluk ciptaan Allah cenderung saling mencintai lawan jenisnya. Wanita membutuhkan pria dan sebaliknya. Hubungan kuat anatara wanita dan pria sulit diungkapkan, namun Al – Qur’an telah mengungkapkan demikian indahnya :

“….mereka itu adalah pakain bagimu. Sebaliknya kamu pun adalah pakaian bagi mereka..” (QS. Al – baqarah : 187)


         SUAMI IDEAL
Suami ideal adalah suami yang sejak awal telah menunjukkan kejujuran dan sikap terus terang. Suami ideal adalah suami yang menggauli isterinnya dengan baik, lembut, memuliahkan dan menerima kelebihan serta kekurangan keluarga isterinnya. Suami ideal adalah suami yang mampu menghibur dan bersikap lembut kepada istri. Suami ideal tidak boleh terlalu cemburuan, tidak mengumbar prasangka, tidak suka memata – matai dan tidak berlebihan. Suami ideal akan memberikan belanja yang cukup kepada istrinya, tidak boros, dan tidak pula bahkil. Suami ideal haruslah selalu tampil di hadapan istrinya dengan rapi, meyakinkan. Karena kebersihan dan penampilan suami mempunyai pengaruh yang besar dalam jiwa istri.

Peran Mahasiswa PAI UMY dalam memperbaiki pendidikan Indonesia

Dalam memajukan pendidikan di Indonesia pasti diperlukan peran para pendidik yang rela berjuang demi membangun kemajuan pendidikan di negara Indonesia. Para pendidik yang berjiwa nasionalis tinggi yang sangat ingin membuat pendidikan di Indonesia berkembang dan maju mengikuti jaman. Sebab pendidikan di Indonesia di rasa masih sangat kurang baik, dikarenakan masih banyaknya permasalahan yang timbul di dalamnya, mulai dari infastruktur sekolah yang belum bisa berkembang secara menyeluruh, kurangnya Jumlah tenaga pendidik yang belum bisa mencukupi pendidikan di Indonesia, dan juga anggaran dana yang sangat minim yang menjadi faktor utama yang sekarang perlu diperbaiki lagi oleh negara. pendidikan adalah kunci utama dalam suksesnya sebuah negara sebagai negara maju.suatu negara bisa maju dan berkembang tidak lain adalah dengan memajukan sektor pendidikannya sebagai wadah para generasi penerus yang sangat dibutuhkan oleh negara itu tersendiri. maka dari itu, indonesia perlu memunculkan benih-benih pendidik yang profesional dan kompeten dalam memajukan pendidikan di Indonesia.

Wednesday, May 4, 2016

Link Film Pendek kelompok 4 PAI A UMY

Review Film "Tanah Surga Katanyaa..."



Tanah surga Katanya .... mungkin film ini tidak asing lagi buat kita, film yang menceritakan sebuah jiwa nasionalisme yang sangat besar oleh kakek Hasyim serta cucu-cucunya Salman dan Salina dokter Anwar dan juga ibu guru Astuti.
Film ini menceritakan tentang kehidupan warga negara Indonesia yang berada di daerah perbatasan antara Indonesia dan Malaysia. Kehidupan yang Jauh dari kelayakan dan kemewahan, membuat para warga desa banyak yang berpindah menjadi warga negara Malaysia untuk mencari kehidupan yang layak. Bahkan, warga negara di sana  juga minim Pengetahuan akan ke Indonesiaan. di sana hanya ada kehidupan yang sangat miris bagi masayarakat daerah perbatasan. Tidak ada aliran listrik, tidak ada akses kesehatan, fasilitas pendidikan yang buruk dan sulitnya mencari kebutuhan hidup sehari-hari.
Akan tetapi, kakek Hasyim dan cucunya Salman dan Salina yang hidup di daerah perbatasan terus berjuang dengan sepenuh hati untuk bisa hidup bahagia di negara tercinta Indonesia. Mereka tetap bertahan di desa yang tertinggal itu karena menurut mereka bahwa cinta tanah air lebih baik dari pada hidup bergantung pada negara tetangga. Jiwa nasionalisme kakek Hasyim yang begitu besar itu di ajarkan kepada cucu-cucunya Salman dan Salina. Kakek Hasyim terus menyemangati Salman dan Salina bahwa kita itu harus cinta terhadap Indonesia.

Tuesday, May 3, 2016

Mirisnya Infastruktur Pendidikan Negeri Ini

Dari sekitar 1.708 sekolah di Jakarta, setidaknya terdapat 112 sekolah yang memerlukan rehabilitasi atau perbaikan total. Sementara, ada 309 yang direhabilitasi berat, dan 82 gedung direhabilitasi sedang. Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto mengungkapkan, total bangunan sekolah yang tidak layak adalah 503 gedung. Sementara 885 sekolah berada dalam kondisi baik. Itu mencakup bangunan SD, SMP, SMA, dan SMK. “Dari 503 sekolah yang tidak layak, paling banyak gedung SD”. Ujar Taufik Di Balaikota DKI Jakarta, jum’at (1/11/2013).
            Dari dulu hingga sekarang masalah infastruktur pendidikan masih menjadi hantu bagi pendidikan di Indonesia. Hal ini dikarenakan masih banyaknya sekolah-sekolah yang belum menerima bantuan untuk perbaikan. Sedangkan proses perbaikan dan pembangunan sekolah yang rusak atau tidak layak dilakukan secara sporadis sehingga tidak kunjung selesai.
Berdasarkan data kemendiknas, secara nasional saat ini Indonesia, memiliki 899.016 ruang kelas SD. Namun sebanyak 293.098 (32,6%) dalam kondisi rusak. Sementara pada tingkat SMP, saat ini Indonesia memiliki 298.268 ruang kelas. Namun ruang kelas dalam kondisi rusak mencapai 125.320 (42%). Bila dilihat dari daerahnya, kelas rusak terbanyak di Nusa Tenggara Timur (NTT) sebanyak 7.652, disusul Sulawesi Tengah 1.186, Lampung 911, Jawa barat 23.415, Sulawesi Tenggara 2.776, Banten 4.696, Sulawesi Selatan 3.819, Papua Barat 576, Jawa Tengah 22.062, Jawa Timur 17.972, dan Sulawesi Barat 898.